Surabaya – Penurunan tarif biaya masuk di Jembatan Surabaya-Madura
(Suramadu) diharapkan mampu berperan dalam mempercepat pembangunan di
Pulau Madura. Oleh karena itu, Badan Pengelolah Wilayah Suramadu (BPWS)
selaku pihak penggelola, diharapkan bisa meningkatkan kinerjanya.
DPRD Jawa Timur sendiri sempat menilai bahwa selama ini peran BPWS tak
terasa dalam perkembangan pengelolaan Suramadu dan dampak positifnya
terhadap pembangunan di Madura. Keberadaan Jembatan Suramadu seperti
tidak mampu memberikan manfaat sebagaimana yang seharusnya bagi
kepentingan Madura maupun Surabaya.
Sebaliknya, bila BPWS mampu berinovasi dan bekerja dengan sangat
baik, tentu pembangunan yang dimulai di kaki Jembatan Suramadu akan
bergerak semakin pesat.
“Jika BPWS serius menelurkan program mengembangan kemajuan di sisi
kaki Jembatan Suramadu, maka dipastikan bisa membantu mengangkat
perekonomian masyarakat di sekitar jembatan tol Suramadu. Dan apabila
BPWS masih tetap tak mau melakukan perubahan, maka kinerja BPWS perlu di
evaluasi atau jika perlu dibubarkan karena tak beres mengurus
Suramadu,” tutur anggota Komisi D DPRD Jatim, Aliyadi, Sabtu (6/2/2016).
Anggota DPRD Jatim lainnya, Muhammad Bin Muafi Zaini, menambahkan
bahwa penurunan tarif biaya masuk ke Jembatan Suramadu bisa mendongkrak
daya saing di sisi Madura, baik dalam sektor ekonomi, infrastruktur,
sampai pendidikan.
Muhammad Bin Muafi Zaini mengharapkan peran BPWS untuk merangsang
pembangunan kaki Suramadu di sisi utara, atau dengan kata lain, sisi
Madura.
“Sebab, pembangunan di Madura didominasi di sisi Selatan. Sedangkan
di sisi utara hampir tidak tersentuh karena minimnya anggaran,”
pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar